Setelah mengalami kelesuan dalam beberapa tahun terakhir, mulai tahun 2017 industri garmen menggeliat kembali. Ekspor mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan permintaan dalam negeri juga semakin menguat.
Pertumbuhan nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai 8,47%, kemudian meningkat menjadi 8,74% tahun 2018 dan mencapai 10,33% tahun 2019. Sementara permintaan dalam negeri juga meningkat dari 5,35% tahun 2017, menjadi 17,95% tahun 2018 dan menjadi 14,27% tahun 2019.
Melemahnya pasar garmen sampai tahun 2016 lalu antara lain akibat permintaan pasar luar negeri mengalami stagnasi akibat buyer banyak yang mengurangi pembelian produk garmen dari Indonesia. Selain itu kelesuan permintaan garmen juga disebabkan terjadinya krisis global akibat perang dagang AS – China.
Namun demikian tiga tahun terakhir ini produsen garmen kembali optimis. Permintaan garmen sampai tahun 2024 mendatang diperkirakan akan terus membaik, Pasar lokal diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dari 2,3 juta ton 2020 menjadi 2,8 juta ton tahun 2024, sementara pasar ekspor diprediksi meningkat dari 541,8 ribu ton tahun 2020 menjadi 672,7 ribu ton tahun 2024. Total pasar garmen berupa pasar lokal dan pasar ekspor pada tahun 2020 mencapai 2,88 juta ton dan diprediksi menjadi 3.55 juta tahun tahun 2024. Industri pakaian jadi ditetapkan sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang akan menjadi pionir
dalam memasuki era revolusi industri 4.0 di tanah air. Hal tersebut terjadi karena industri pakaian jadi selama ini berperan penting dalam memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi nasional sehingga diprioritaskan pengembangannya agar lebih berdaya saing global.
To buy this book please contact us below.
Phone :+6221- 3193 0108 – 9
Whatsapp : +62878 7826 0925 (Mr. Muslim)
E-mail : marketing@cdmione.com
We will send the study report in the form of a Hard Cover book to your address.