E-mail

marketing@cdmione.com

Whatsapp

+62878 7826 0925

Kondisi Kelistrikan Indonesia Memprihatinkan

kelistrikan

Kondisi kelistrikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena kapasitas yang dimiliki masih kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 248 juta jiwa hanya memiliki pembangkit berkekuatan 47,06 giga watt (GW) bandingkan dengan Malaysia yang jumlah penduduknya sekitar 29 juta jiwa tapi memiliki kapasitas pembangkit sebesar 28,40 GW atau Singapura dengan jumlah penduduk sekitar 5,4 juta tapi memiliki kapasitas pembangkit sebesar 10,49 GW.

Melihat kenyataan ini, Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada periode 2012 hingga 2031 semakin fokus mempersiapkan pasokan listrik untuk seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan investasi yang fantastis. Menurut riset CDMI, dalam kurun waktu tahun 2015 – 2020 diperlukan investasi pembangkit sekitar US$ 60,2 milyar, sedangkan kebutuhan investasi transmisi dan gardu induk sekitar US$ 11,5 milyar dan investasi distribusi sekitar US$ 12,1 milyar. Besarnya investasi yang dibutuhkan membuat PLN mencari pinjaman dari lembaga keuangan multilateral dan bilateral antara lain dari IBRD, ADB, JICA, AFD dan juga akan diusahakan dari sindikasi Bank Pemerintah seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Untuk memenuhi pasokan listrik di seluruh Indonesia, PLN gencar melakukan kerjasama dengan pengembang listrik swasta, baik lokal maupun asing. Tahun 2014 lalu PLN banyak menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik diantaranya dengan PT. Tanjung Power Indonesia, perusahaan patungan milik PT. Adaro Power dan Korean East West Power yang akan membangun Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. PLN juga telah menggandeng PT. Dharma Hydro Nusantara untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Batang Toru, Sumatera Utara. PLN juga telah bekerjasama dengan 30 investor Jepang untuk membangun PLTU berteknologi Ultra Supercritical Coal (USC) yaitu teknologi yang menggunakan sedikit batubara. Sementara untuk membangun gardu di hampir seluruh wilayah Sumatera PLN telah menggandeng Samsung Indonesia, PLN juga banyak bekerjasama dengan perusahaan tambang batubara terkemuka di Indonesia.

Baca juga : Indonesian Butuh 35.000 MW Pembangkit Listrik?

Facebook
Twitter
WhatsApp

Request Quote

Our Services

© 2010 All rights reserved. CDMI Consulting