Indonesian Palm Oil News – Sampoerna Agro (SGRO) terus mencermati dan mengamati potensi/peluang untuk masuk ke downstream seperti Fame/Biodiesel. Akan tetapi dengan memperhatikan economic of scale dari kapasitas produksi CPO masih di level 400.000 – 500.000 ton, sehingga belum saatnya untuk ekspansi ke downstream.
Target berikutnya SGRO memiliki strategi tetap melakukan intensifikasi yang sudah berjalan. Mulai tahun 2022 dan 2023 telah dilakukan program replanting inti dan plasma secara bertahap. Bisnis seed masih dilakukan dengan tetap fokus melakukan inovasi mencari kecambah unggul dengan daya kompetitif.
Sepanjang tahun 2023 harga CPO berfluktuatif, namun cenderung menurun. Hingga Juni 2023 rata rata penurunan harga CPO sebesar 4,4% menjadi RM 3.890/ton. Tentu saja hal ini berdampak terhadap kinerja SGRO. Menurut Budi Setiawan Halim, pada periode ini harga jual inti sawit (PK) terjadi penurunan, namun akibat volume penjualan PK yang meningkat 11,7% membantu meredam penurunan pendapatan dari PK.
Untuk mengantisipasi potensi El Nino sepanjang tahun 2023 kemudian tahun 2024, SGRO fokus pada strategi intensifikasi di bidang mekanisasi dan sistem pengelolaan air. SGRO terus meningkatkan infrastruktur dan melakukan program digitalisasi untuk meningkatkan produksi. Ditahun 2023 dan 2024 SGRO tetap optimis permintaan CPO tetap menguat berkat kebijakan campuran biodiesel yang terus ditingkatkan pemerintah.
Dapatkan majalah Indonesian Palm Oil News”, caranya klik link berlanggan IPO news.