Indonesian Palm Oil News – Tahun 2022 adalah tahun kebangkitan bagi bisnis STAA, sekaligus memasuki babak baru dengan menjadi perusahaan publik. Tingginya potensi bisnis hilir kelapa sawit membuat STAA akan masuk kedalamnya. Pada tahun 2020 ekspor komoditas kelapa sawit mencapai US$ 22,97 miliar, lebih tinggi dibanding tahun 2019 sebesar US$ 20,22 miliar. Memasuki tahun 2021 angka ekspornya meningkat fantastis sebesar US$ 35 miliar. Nilai ekspor ini menunjukkan bahwa dimasa pandemi, kontribusi minyak sawit terhadap devisa negara sangat besar.
Melalui pemikiran yang panjang dengan persiapan yang matang, STAA memutuskan masuk ke pasar modal untuk menghimpun dana melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Publik Offering/IPO). STAA menjual sebanyak banyak nya 877.072.000 saham baru dengan nilai nominal Rp. 100,-.
Jumlah saham itu mewakili sebanyak banyaknya 8,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh STAA setelah penawaran perdana dengan harga penawaran Rp. 470 sampai Rp. 605 setiap saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana saham itu adalah sebanyak banyaknya sebesar Rp. 530,62 miliar. STAA akan menggunakan seluruh dana IPO untuk belanja modal (Capex) untuk pembangunan industri hilir melalui anak usahanya PT. Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF).
Perincian penggunaan dana IPO adalah 54% digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO per hari yang pembangunannya membutuhkan waktu 22 bulan dengan target penyelesaian pada Oktober 2023. Sebesar 23% digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga selama 22 bulan dengan target penyelesaian pada Oktober 2023. STAA akan menggunakan dana 23% untuk membangun tangki timbun CPO dengan kapasitas 35.000 MT yang pembangunannya membutuhkan waktu 22 bulan.
Dapatkan majalah Indonesian Palm Oil News”, caranya klik link berlanggan IPO news.