Indonesian Palm Oil News – Memasuki tahun 2021 SGRO terus meningkatkan kinerja dan telah merancang langkah ekspansi. Untuk menunjang ekspansi bisnisnya, SGRO menerbitkan surat utang senilai Rp. 569,5 miliar. Surat utang ini terdiri dari obligasi senilai Rp. 174,61 miliar dan sukuk sebesar Rp. 394,88 miliar. Surat utang ini adalah bagian dari obligasi berkelanjutan I dengan target dana Rp. 1 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan I dengan nilai yang sama Rp. 1 triliun.
Sebelumnya pada tahun 2020, SGRO juga telah menerbitkan tahap pertama dari obligasi dan sukuk tersebut dengan nilai masing masing Rp. 300 miliar. Untuk obligasi berkelanjutan I tahap II diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A diterbitkan dengan nilai pokok Rp. 127,66 miliar, tenor 3 tahun dengan tingkat bunga 9,45%. Seri B memiliki nilai pokok Rp. 46,95 miliar, tenor 5 tahun dengan tingkat bunga 10,35%.
Sedangkan untuk sukuk ijarah berkelanjutan I tahap II juga diterbitkan dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp. 236,63 miliar, tenor 3 tahun dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp. 22,36 miliar. Seri B nilai pokoknya sebesar Rp. 158,25 miliar, tenor 5 tahun, dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp. 16,37 miliar.
Menurut analisa IPO News tingginya bunga obligasi yang dimiliki SGRO yaitu bunga tetap antara 9,45% hingga 10,35% akan memberatkan kinerja keuangan SGRO dimasa yang akan datang, apalagi obligasi tersebut ada yang berakhir hingga tahun 2026.
Dapatkan majalah Indonesian Palm Oil News”, caranya klik link berlanggan IPO news.