Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat beragam dengan sumber daya yang sangat besar. Besarnya potensi ini juga terlihat dari tersedianya luas areal budidaya perikanan yang terus meningkat dalam enam tahun terakhir (2011-2016). Tahun 2011 luas area budidaya ikan mencapai 1,19 juta hektar dan ditahun 2016 telah mencapai 1,44 juta hektar.
Menurut survey PT. CDMI Consulting, dalam 6 tahun terakhir kondisi perikanan dalam negeri semakin membaik, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya produksi, baik produksi perikanan tangkap maupun budidaya dengan rata rata pertumbuhan mencapai 20% per tahun. Tahun 2011 perkembangan produksi perikanan budidaya mencapai 6,47 juta ton ditahun 2016 angkanya telah mencapai 19,75 juta ton, sedangkan produksi perikanan tangkap ditahun 2011 mencapai 5,71 juta ton dan tahun 2016 angkanya telah mencapai 7,97 juta ton. Hingga akhir 2016 nilai produksi perikanan Indonesia mencapai Rp. 139,2 triliun.
Dua tahun lalu 2014 dan 2015 industri pengolahan ikan di Asia Tenggara masih dikuasai oleh Thailand dan Filipina, sedangkan Indonesia sebagai pemilik lautan terluas dan garis pantai terpanjang menduduki posisi ketiga. Namun ditahun 2016 kondisinya sudah berubah, kekuatan industri perikanan di Asia Tenggara telah dikendalikan Indonesia. Selama ini ikan ikan yang diolah oleh Thailand dan Filipina untuk kemudian mereka ekspor sebenarnya banyak yang berasal dari perairan Indonesia. Dengan kebijakan moratorium perizinan kapal eks asing, kini semakin sulit menangkap ikan diperairan Indonesia ditambah dengan kebijakan larangan bongkar muat ikan di tengah laut (transhipment) menambah terpuruk industri perikanan Thailand dan Filipina, sehingga akhirnya mereka mengajukan permohonan membuka pabrik pengolahan ikan di Indonesia.
Melihat besarnya potensi bisnis perikanan di Indonesia, membuat CDMI Consulting tertarik untuk melakukan riset yang lebih mendalam, selengkapnya dapatkan buku studi yang berjudul Studi Potensi Bisnis Industri PERIKANAN di Indonesia, 2017 – 2020 dan Pelaku Utamanya