Perumahan di Jabodetabek, pertumbuhan bisnis properti sepanjang tahun 2010 lalu, mengalami trend peningkatan, permintaan pasar yang sangat tinggi pada sektor properti khususnya real estate membuat bisnis ini bergairah kembali. Setelah sempat terpuruk pada tahun 2008 akibat krisis ekonomi global yang dipicu oleh kasus Subprima Mortage di Amerika Serikat.
Bergairahnya kembali bisnis real estate ini dimulai pada akhir 2009 lalu, yang mencatat angka permintaan yang tinggi, ditambah dengan turunnya tingkat suku bunga KPR pada kuartal pertama 2010 sebagai penggerak utama pertumbuhan penjualan real estate melalui KPR, akibatnya banyak para pengembang/developer mulai membangun kembali proyek-proyek mereka yang tersebar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Para pengembang terutama pengembangan besar terlihat sangat antusias membangun sekaligus memasarkan proyek-proyek barunya, seperti PT Wijaya Karya melalui anak usahanya PT Wika Realty yang mempunyai proyek yang tersebar di Bogor, PT Summarecon Agung di Bekasi, PT Sentul City tengah mempersiapkan kawasan CBD-nya, PT Alam Sutera Realty dengan Alam Suteranya, PT Lippo Cikarang dengan Lippo Cikarangnya dan masih banyak yang lain seperti PT Duta Pertiwi, PT Duta Anggada, PT Intiland Development, PT Adhi Realty, Group ISPI, Group Gapura Prima, PT Metropolitan Kencana dan lain-lain.
Menurut informasi yang diterima CDMI, memasuki tahun 2011 bisnis property akan menerima guyuran kredit sebesar Rp 287 triliun, angka ini meningkat sekitar 14,9% dibandingkan tahun 2010 lalu, mayoritas kredit akan masuk ke lini bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang akan menikmati sekitar 59,23% dari total kredit.
Dengan semakin berkembangnya bisnis properti dan semakin antusiasnya para pengembang, CDMI Consulting tertarik membuat kajian studi yang berjudul “Potensi dan Peluang Pasar Bisnis Perumahaan (Real Estate, Cluster dan Town House) di Jabodetabek, 2011-2016“.
Buku ini sangat berguna untuk pengembang yang sedang menjalankan bisnisnya, calon investor dan pihak perbankan sebagai pemberi pinjaman kredit. Didalam buku ini mengulas tentang perilaku konsumen dalam memilih real estate, kecenderungan konsumen terhadap fasilitas yang ditawarkan serta motivasi konsumen dalam pembelian pada real estate.