Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 lalu hanya sebesar 5,02%, namun industri asuransi Indonesia secara umum sukses membukukan premi sebesar Rp. 171,92 triliun, meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp. 156,03 triliun. Secara khusus industri asuransi umum & reasuransi juga mengalami hal yang sama dengan pertumbuhan premi 17,90% senilai Rp. 55,17 triliun. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 20,08%, angkanya cenderung lambat, penyebabnya adalah ekonomi yang masih lesu, imbas dari pengetatan aturan di sejumlah sektor dan gencarnya program Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS.
Menurut survey CDMI, kontribusi pendapatan premi asuransi umum & reasuransi terbesar berasal dari Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor yang menguasai 57,79% dari total premi bruto ditahun 2014. Perolehan premi bruto Asuransi Properti mencapai Rp.16,08 triliun dan Kendaraan Bermotor Rp. 15,81 triliun. Penyumbang terbesar ketiga adalah Asuransi Kecelakaan Diri & Kesehatan dengan premi bruto Rp. 5,66 triliun dan terakhir asuransi energi. Jika melihat penetrasi pasar yang masih minim, kesempatan untuk berkembang masih sangat besar.
Tahun 2014 lalu jumlah pemain disektor ini berjumlah 81 perusahaan terdiri dari 64 perusahaan lokal dan 17 perusahaan patungan. Ketatnya persaingan telah memberikan tekanan kepada sejumlah perusahaan sehingga melakukan merger dan akuisisi (M&A) dan akhirnya berkinerja positif. Menurut investigasi CDMI, ada 20 Top perusahaan yang saling memperebutkan posisi atas, seperti Asuransi Sinar Mas dan Asuransi Astra Buana. Jika pada tahun 2013 Asuransi Astra Buana menempati posisi atas dengan perolehan premi Rp. 4,1 triliun ditahun 2014 posisinya tergeser oleh Asuransi Sinar Mas.
Kinerja asuransi milik pemerintah juga sangat fantastis dan posisinya tidak terkalahkan, seperti Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Dari urutannya Asuransi Jasa Indonesia menjadi perusahaan dengan perolehan premi bruto terbesar dan selalu dipertahankan selama tiga tahun terakhir. Total premi yang dibukukan selama 2012-2014 sebesar Rp. 12,01 triliun, disusul Asuransi Sinar Mas Rp. 11,31 triliun dan Asuransi Astra Buana Rp. 10,94 triliun dan masih banyak yang lain seperti Asuransi Central Asia, Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Asuransi Adira Dinamika, Asuransi Wahana Tata, Asuransi MSIG Indonesia, dan lain-lain.