Setelah sukses menerbitkan buku Kinerja 25 TOP Group Perusahaan Kelapa Sawit di Indonesia tahun 2012 lalu yang mendapat response positif dari kalangan industri kelapa sawit, industri pupuk, industri kimia, industri alat berat, truk dan angkutan, industri perbankan, Industri ban dan industri pendukung lainnya, kini CDMI kembali menerbitkan buku Kinerja 50 TOP Group Perusahaan Kelapa Sawit di Indonesia tahun 2015. Situasinya sungguh sangat berbeda, tahun 2011 dan 2012 industri sawit mengalami masa keemasannya dengan harga CPO mencapai US$ 1.100 per ton, namun kini industri sawit sedang mengalami tekanan berat.
Menurut investigasi CDMI, beratnya tekanan yang dialami industri sawit nasional dalam tiga tahun terakhir (2013-2015), tidak menyurutkan langkah ekspansi, baik oleh group besar, group menengah maupun group Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN). Berbagai strategi diambil untuk tetap mempertahankan jumlah produksi, meningkatkan pendapatan dan laba. Hasilnya sungguh fantastis, diantara group tersebut ada yang sukses meningkatkan pendapatan dan labanya, sebagian lagi tetap sukses meningkatkan pendapatan namun labanya merosot tajam, bahkan ada juga group yang tidak berhasil sama sekali sehingga mengalami kerugian yang besar, akhirnya melepas perkebunan dan pabriknya ke investor lain.
Kuatnya likuiditas yang dimiliki beberapa group perusahaan, membuat langkah ekspansi terus dilakukan seperti menambah luas perkebunan dengan cara akuisisi, menambah jumlah pabrik kelapa sawit (PKS), meningkatkan kapasitas produksi dan sebagian berlomba lomba masuk ke sektor hilir. ASTRA AGRO LESTARI sukses mengakuisisi PT. Palma Plantasindo senilai Rp. 309 milyar dan juga mengakuisisi 50% saham PT. Kreasijaya Adhikarya milik KLK Bhd, Malaysia. Untuk menguasai jaringan pasar dunia produk hilir CPO, SMART TBK melalui induknya Golden Agri Resources (GAR) telah menggandeng Compania Espanola de Petroleos (CEPSA) yang beroperasi di lebih dari 30 negara. SALIM IVOMAS Group telah menuntaskan akuisisi 99,4% saham PT. Mentari Pertiwi Makmur (MPM) senilai Rp. 330 milyar. MPM memiliki anak usaha PT. Sumalindo Alam Lestari pemilik lahan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 73.330 ha dan masih banyak contoh langkah group perusahaan lainnya.
Buku ini membahas tuntas tentang kinerja 50 TOP Group perusahaan tersebut, seperti luas area yang dikuasai, jumlah anak perusahaan, letak perkebunan dan pabrik, jumlah pabrik yang dimiliki, kapasitas produksi, jumlah modal dan siapa pemegang sahamnya serta langkah ekspansi yang telah dan akan dilakukan. Pihak perbankan sangat membutuhkan buku ini, karena sebagian besar belanja modal group perusahaan ini berasal dari pihak perbankan.