Description
Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri Oleochemical Indonesia – Dalam enam tahun terakhir (2010-2015) industri oleochemical Indonesia menunjukkan kinerja positif dan memiliki prospek cerah di pasar dunia. Dalam kurun waktu tersebut, produksi oleochemical yang mayoritas ditujukan untuk pasar ekspor, meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata 27,4% untuk volume ekspor dan 20,0% untuk nilai ekspor. Tahun 2014 lalu adalah masa keemasan industri oleochemical Indonesia dengan total ekspor mencapai 3,64 juta ton dengan nilai US$ 3,10 milyar. Walaupun ditahun 2015 permintaan ekspor menurun akibat ekonomi global yang masih melemah, di prediksi tahun 2016 ekspor oleochemical akan kembali meningkat, apalagi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menggandeng Malaysia untuk lebih serius mengembangkan industri oleochemical.
Menurut hasil riset CDMI, dalam enam tahun terakhir kontribusi volume ekspor oleochemical terbesar berasal dari jenis fatty acid yang berkontribusi rata-rata sebesar 65,7% per tahun, disusul fatty alcohol 17,7% per tahun dan glycerol 16,7% per tahun. Hal yang sama juga terjadi dengan nilai ekspornya. Kontribusi nilai ekspor fatty acid mencapai 61,7% pertahun, disusul fatty alcohol 29,9% per tahun dan glycerol 8,4% per tahun. Lima negara tujuan ekspor terbesar adalah China, Belanda, Singapura, Malaysia dan India. Tahun 2015 lalu ekspor oleochemical yang ditujukan kepada lima negara ini memiliki kontribusi sebesar 67%. Lima negara lain yang permintaan ekspornya terlihat terus meningkat adalah Korea Selatan, Amerika Serikat, Spanyol, Turki dan Jepang.




