E-mail

marketing@cdmione.com

Whatsapp

+62878 7826 0925

83 Perusahaan TerBesar di Indonesia

perusahaan terbesar di Indonesia

83 Perusahaan Terbesar di Indonesia – Sungguh menarik mengamati pertumbuhan perusahaan perusahaan skala besar di Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat mencengangkan. Hasil investigasi yang dilakukan CDMI menemukan beberapa perusahaan ada yang memperoleh pendapatan puluhan triliun rupiah atau bahkan ratusan triliun rupiah dengan perolehan laba mencapai belasan triliun rupiah, namun ada juga perusahaan yang memperoleh pendapatan triliunan rupiah namun selalu mengalami kerugian dalam operasionalnya. Dibawah ini dijelaskan beberapa sektor yang menjadi primadona ditahun 2010 lalu, berikut uraiannya.

* Sektor Kelapa Sawit

SMART berada diurutan pertama dengan pendapatan sebesar Rp 20,2 triliun dan laba sebesar Rp 1,2 triliun, diposisi kedua SALIM IVOMAS dengan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan laba sebesar Rp 970,9 miliar, diposisi ketiga ASTRA AGRO dengan pendapatan sebesar Rp 8,8 triliun dan laba sebesar Rp 2,0 triliun, selanjutnya PP LONDON dengan pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun dan laba Rp 1,0 triliun. Di pihak perbankan yang paling aktif mengucurkan kredit disektor ini adalah Bank Mandiri dengan kucuran kredit lebih dari Rp 30 triliun, disusul Bank Rakyat Indonesia Rp 24 triliun, Bank Negara Indonesia sebesar Rp 9,3 triliun, tidak ketinggalan Bank Central Asia, CIMB Niaga, BII dan beberapa Bank Asing seperti HSBC, RABO Bank, dan DBS Bank Singapore.

* Industri Batubara

Disektor ini ada tiga besar perusahaan yang menikmati manisnya bisnis batubara pada tahun 2010 lalu, mereka memperoleh laba diatas Rp 2 triliun. BUMI RESOURCE memimpin dengan pendapatan hampir Rp 40 triliun dan laba sebesar Rp 2,8 triliun, disusul ADARO INDONESIA yang memperoleh pendapatan sebesar Rp 25 triliun dan laba Rp 2,2 triliun, yang paling mencengangkan adalah BUKIT ASAM yang memperoleh pendapatan sebesar Rp 8 triliun namun berhasil memperoleh laba sebesar Rp 2 triliun. Bank-bank nasional sangat aktif mengucurkan kredit pada bisnis ini, namun mereka kalah bersaing dengan perbankan asing yang ternyata sangat gencar mengucurkan kreditnya antara lain adalah SUMITOMO Mitsui Bank, Overseas CHINA Banking, DBS Bank Ltd, JP Morgan CHASE Bank, STANDARD Chartered Bank, CITIBANK NA, dan lain-lain.

* Industri Barang Konsumsi, Makanan, dan Minuman

Tahun 2010 lalu pertumbuhan industri makanan dan minuman tumbuh pesat dan memberikan konstribusi 34,35 persen atas pertumbuhan industri nasional non migas, itu terlihat dari tingginya pendapatan dan laba perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis ini. INDOFOOD SUKSES MAKMUR memimpin dengan pendapatan sebesar Rp 38,4 triliun dan laba sebesar Rp 2,9 triliun, disusul oleh UNILEVER INDONESIA dengan pendapatan sebesar Rp 19,6 triliun dan laba Rp 3,8 triliun, ditempat ketiga MAYORA INDAH dengan pendapatan sebesar Rp 7,2 triliun dan laba sebesar Rp 484,0 miliar terakhir ULTRAJAYA MILK INDUSTRY dengan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun dan laba sebesar Rp 107,1 miliar. Hampir semua perbankan nasional membiayai bisnis ini, antara lain Bank OUB Buana, Bank OCBC, Bank Mega, Bukopin, BII, Bank IBC Bumiputera dan lain-lain.

* Industri Konstruksi, Properti dan Real Estate

Bisnis konstruksi, properti dan real estate mencapai masa keemasannya kembali ditahun 2010 lalu, hampir semua perusahaan dibisnis ini memperoleh pendapatan dan laba yang tinggi. WIKA memimpin dengan pendapatan sebesar Rp 6 triliun dan laba sebesar Rp 284,9 miliar, diposisi dua PP dengan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun dan laba sebesar Rp 201,6 miliar, LIPPO KARAWACI diposisi ketiga dengan pendapatan sebesar Rp 3,1 triliun dan laba sebesar Rp 525 miliar, diposisi keempat CIPUTRA DEV dengan pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun dan laba sebesar Rp 257,9 miliar, posisi kelima ditempati BAKRIELAND DEV dengan pendapatan Rp 1,3 triliun dan laba sebesar Rp 178,7 miliar, selanjutnya PAKUWON dengan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun dan laba sebesar Rp 273,5 miliar. Hampir semua perbankan nasional sangat aktif mengucurkan kredit di sektor ini antara lain Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, CIMB Niaga, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank Permata, Bank International Indonesia dan lain-lain.

* Industri Alat Berat

Industri alat berat nasional mengalami pertumbuhan yang pesat ditahun 2010 lalu, UNITED TRACTORS memimpin dengan pendapatan sebesar Rp 37,3 triliun dan laba Rp 3,8 triliun, diposisi kedua HEXINDO ADIPERKASA dengan pendapatan sebesar US$ 359,2 juta dan laba sebesar US$ 30,1 juta, kemudian INTRACO PENTA dengan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun dan laba sebesar Rp 83 miliar. Hampir seluruh bank besar nasional membiayai bisnis ini, Asuransi pembiayaan juga gencar menyalurkan kreditnya pada bisnis ini seperti SUN Multi Finance, INDOMOBIL Finance, HD Finance, BCA Finance, CLIPAN Finance, dll. disamping itu bank asing juga turut aktif membiayai bisnis ini seperti Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, JP Morgan CHASE Bank, STANDARD Chartered Bank, CITIBANK NA dan lain-lain.

* Industri Dasar dan Kimia (Industri Semen)

Seiring dengan terus meningkatnya sektor properti dan infrastruktur ditahun 2010 lalu ternyata juga ikut mendongkrak industri semen tanah air, itu terlihat dari ekspansi yang dilakukan perusahaan-perusahaan di sektor ini yang berakibat meningkatnya pendapatan perusahaan dan perolehan laba. SEMEN GRESIK memimpin urutan pertama dengan pendapatan sebesar Rp 14,3 triliun dan laba sebesar Rp 3,6 triliun, kedua INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA dengan pendapatan sebesar Rp 11,1 triliun dan laba sebesar Rp 3,2 triliun, dan HOLCIM dengan pendapatan sebesar Rp 5,8 triliun dan laba bersih Rp 828,4 miliar. Pihak perbankan yang paling besar mengucurkan kreditnya disektor ini adalah Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia serta sindikasi beberapa bank nasional dan asing.

* Aneka Industri (Industri Ban)

Industri ban didalam negeri mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, seiring dengan meningkatnya industri otomotif, baik mobil maupun motor, hal ini terlihat pada semakin meningkatnya pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibisnis ini dalam lima tahun terakhir. Tahun 2010 lalu GAJAH TUNGGAL menjadi kampiun dengan pendapatan sebesar Rp 9,8 triliun dan laba sebesar Rp 830,6 miliar, disusul oleh BRIDGESTONE dengan pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun dan laba sebesar Rp 520,1 miliar, diposisi ketiga MULTISTRADA dengan pendapatan sebesar Rp 2 triliun dan laba Rp 176 miliar. Menurut investigasi CDMI, ternyata bank asing sangat tertarik mengucurkan kreditnya pada bisnis ini seperti Bank of Tokyo, Bank Mizuho, Bank Sumitomo, Citibank, Societe Generale-Singapore.

* Industri Barang Konsumsi Obat-obatan

Tahun 2010 lalu Kementerian Republik Indonesia mencatat pertumbuhan pasar obat mencapai 10 persen dengan penjualan sebesar Rp 39 triliun. CDMI berhasil menginvestigasi tiga perusahaan yang memiliki pendapatan yang sangat tinggi. KALBE Farma menjadi pemimpin dengan penghasilan sebesar Rp 10,2 triliun dan laba sebesar Rp 1,2 triliun, disusul oleh KIMIA Farma dengan pendapatan sebesar Rp 3,1 triliun dan laba sebesar Rp 138,7 miliar, diposisi ketiga DARYA VARIA dengan pendapatan sebesar Rp 929,1 miliar dan laba Rp 110,8 miliar. Hampir semua perbankan nasional turut membiayai bisnis ini, investigasi CDMI juga menemukan, ternyata perbankan syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia, disamping itu bank asing juga gencar mengucurkan kreditnya yaitu Deutshe Bank, America Express Bank Corp, Algemen Bank Nedherland.

Diantara 83 perusahaan terbesar yang menjadi target investigasi CDMI, ada lima perusahaan yang memiliki pendapatan yang sangat luar biasa ditahun 2010 lalu, posisi pertama PERTAMINA disektor Oil & Gas dengan pendapatan sebesar Rp 438,1 triliun dan laba sebesar Rp 16,7 triliun, posisi kedua ASTRA INTL di sektor otomotif dengan pendapatan sebesar Rp 129,9 triliun dan laba sebesar Rp 14,3 triliun, posisi ketiga TELKOM disektor Telekomunikasi dengan pendapatan sebesar Rp 68,6 triliun dan laba sebesar Rp 11,5 triliun, posisi keempat BUMI RESOURCES di sektor batubara dengan pendapatan Rp 40 triliun dan laba sebesar Rp 2,8 triliun, posisi kelima INDOFOOD dengan pendapatan sebesar Rp 38,4 triliun dan laba sebesar Rp 2,9 triliun.

Perusahaan skala besar diatas dimiliki oleh kelompok group perusahaan raksasa Indonesia, yang memiliki jaringan bisnis hampir disemua sektor industri, diantaranya dimiliki sepuluh orang terkaya di Indonesia 2011 versi majalah Forbes yaitu Mr. Low Truck Kwong, Mr. Peter Sondakh, Mr. Kiki Barki, Mr. Edwin Soeryadjaya, Mr. Garibaldi Tohir, Mr. Thoedore Rachmat, Mr. Chairul Tanjung, dan Mr. Murdaya Poo dan lain-lain.

Selain memperoleh pendapatan dan laba yang sangat luar biasa yang berakibat pada meningkatnya total aset dari perusahaan tersebut, ternyata perusahaan-perusahaan diatas juga mempunyai hutang yang sangat besar, itu terlihat jelas pada laporan keuangan yang kami tampilkan secara lengkap di “Kinerja Keuangan 83 Perusahaan Skala Besar di Indonesia, 2011 Lengkap dengan Laporan keuangan Lima Tahun Terakhir

Facebook
Twitter
WhatsApp

Request Quote

Our Services

© 2010 All rights reserved. CDMI Consulting